• Jumat, 29 Maret 2024

Basarnas Hentikan Proses Pencarian 1 Korban Kecelakaan Kerja Tambang Milik PMJ

Keluarga Korban Berharap Jasad Santok Segera Ditemukan.

TANA TIDUNG, LENSAKU – Operasi Pencarian dan Pertolongan kepada salah satu korban atas nama Santok (32), kecelakaan kerja dilokasi tambang milik PT. Pipit Mutiara Jaya (PMJ) resmi dihentikan Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Tarakan pada 4 April 2022 kemarin.

Penghentian operasi pencarian ini sesuai dengan Standard Oprasional Prosedur (SOP) Basarnas, operasi pencarian dilaksanakan selama tujuh (7) hari sejak 29 Maret 2022 lalu.

“Proses pencarian sudah kita tutup di hari ketujuh, dan proses selanjutnya sudah kami serahkan kepada pihak perusahaan”, jelas Dede Hariana, Kasi Ops Basarnas Tarakan kepada lensaku.id.

Menerut keterangan Dede Hariana, beberapa kendala selama proses pencarian korban adalah medan yang dipenuhi longsoran lumpur dan material batu bara.

“Selain medan, faktor cuaca selama proses pencarian juga menjadi hambatan, apalagi kedalaman dilokasi pencarian juga terlalu dalam yang tidak memungkinkan kita masuk untuk melakukan penyelaman karena Feasibility medan yang berbahaya bagi keselamatan tim”, beber Dede.

Proses pencarian Korban Kecelakaan Kerja Dilokasi Tambang PT. PMJ

Pembukaan pencarian oleh Basarnas akan dilakukan apabila ada tanda – tanda korban ditemukan, untuk saat ini Basarnas masih menunggu perkembaangan dari pihak perusahaan, apabila kita dimintai bantuan dalam proses evakuasi maka kami selalu siap, imbuh Dede Hariana.

Saat dikonfirmasi melalui telpon pintarnya, Pabiak (30) selaku keluarga korban atas nama Santok (32) yang merupakan pekerja tambang di PMJ, pihaknya sangat berharap agar jasad keluarganya ini segera ditemukan.

“Tentunya kami dari pihak keluarga sangat berharap bagaimana caranya agar jasad keluarga kami yang menjadi korban kecelakaan kerja ini segera ditemukan”, harapnya.

Lagi – lagi, pihak managemen perusahaan PMJ saat dikonfirmasi terkait proses pencarian korban kecelakaan kerja dilokasi tambangnya hingga memakan korban jiwa terkesan tertutup dan enggan memberikan komentar, sejumlah telepon yang dihubungi lensaku.id juga tidak memberikan respon untuk memberikan keterangan.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Koordinator Inspektur tambang dari Kementrian ESDM perwakilan Kalimantan Utara, Yusnita, hingga berita ini diterbitkan, pihaknya juga terkesan tertutup dan enggan memberikan komentar, terkait tugas dan fungsinya sebagai instansi atau lembaga yang berkompeten dalam pengawasan tambang di Kaltara seharunya bisa memberikan informasi jelas atas kejadian ini. (818).

Read Previous

Deddy Sitorus : Kasus Kecelakaan Kerja Dilokasi Tambang PT. PMJ, Usut Hingga Terang Benerang

Read Next

Pemkab Hibahkan PLTS Komunal di Balikukup

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular