BERAU, LENSAKU – Imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditetapkan Pemerintah Pusat sejak 3 September 2022 kemarin turut berdampak langsung pada kenaikan harga tiket transportasi reguler hingga bensin botolan.
Untuk tiket speedboat yang melayani rute Tanjung Batu-Pulau Derawan mengalami kenaikan harga. Dari sebelumnya berkisar Rp 50 ribu kini naik menjadi Rp 100 ribu.
“Kami menaikkan harga penyeberangan karena harga BBM naik. Sehari kami mengeluarkan biaya untuk beli BBM kurang lebih Rp 200 ribu. Sekarang sudah naik mendekati Rp 300 ribu,” ungkap salah seorang motoris speedboat, Manto, Selasa (6/9).
Dia menuturkan, kenaikan tarif terpaksa dilakukan untuk menyesuaikan harga BBM terbaru. Menurut dia, pengusaha jasa transportasi terdampak langsung terhadap kebijakan pemerintah tersebut.
“Iya karena ini ada kenaikan harga BBM makanya kami harus memberlakukan atau menyesuaikan harga tiket baru juga,” kata dia.
Tidak hanya tarif tiket, para pedagang bensin botolan pun ikut-ikutan menaikkan harga bensin ecerannya, jika dalam satu botol dengan volume satu liter dihargai Rp10 ribu kini naik menjadi Rp12 ribu per-botolnya.
“Yah selama ini kami itu untung seribu dua ribu, tapi karena harga pertalite sekarang harganya Rp 10 ribu perliter maka kami naikkan Rp 2 ribu saja,” ujar Ariansah, salah seorang pedagang bensin eceran di Berau.
Sementara, Ilhamsyah salah seorang warga, mengaku tidak terlalu mempersoalkan kenaikan harga BBM yang terjadi. Mengingat selama ini telah terbiasa dengan harga BBM yang tinggi.
“Kalau naik Rp 2 ribu saja, saya pikir tidak ada masalah. Selama BBM tidak langka. Yang jadi masalah ketika harga naik, tapi BBMnya tidak ada. Karena Berau pada saat kesulitan BBM, satu botolnya bisa mencapai Rp15 ribu sampai Rp25 ribu,” ucapnya.
Ilhamsyah berharap, di tengah kenaikan harga BBM ini dapat bersamaan dengan pemenuhan stok di Berau, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan BBM.
“Karena kalau BBM itu habis, itu dapat menimbulkan masalah baru,” pungkasnya. (*/CTN)