JAKARTA, Lensaku.ID – Meski Indonesia berada dalam kondisi yang baik setelah puncak pandemi COVID-19 terlewati, penanganan ekonomi saat ini masih menjadi penekanan pemerintah. “Artinya COVID-19 sudah lewat, tetapi yang namanya ketahanan ekonomi belum selesai,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir di Tangerang, Banten Sabtu (14/1/2023).
Menurut Erick Thohir, isu yang dimaksud yakni lapangan pekerjaan yang terbatas, hingga harga bahan pokok yang meningkat. “Terutama harga bahan pokok di dunia, yang naik mencapai 14 persen,” katanya.
Oleh karena itu, Erick Thohir meminta BUMN diminta bertugas untuk mengintervensi keadaan seperti saat COVID-19 menekan perekonomian Indonesia belum selesai, apalagi dunia kini sedang menghadapi resesi.
“Saat pandemi COVID-19 melanda dan ekonomi tertekan, BUMN hadir melakukan intervensi untuk perbaikan melawan virus mematikan tersebut, salah satunya melalui operasi pasar guna menekan harga masker dari yang sempat mencapai Rp100 ribu menjadi Rp5 ribu,” kata Menteri Erick.
BUMN juga membuka Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Kemayoran, Jakarta pada saat awal pandemi, yang menyelamatkan puluhan ribu masyarakat Indonesia di saat tidak banyak negara-negara lain yang siap dalam penanganan penyakit tersebut.
Selain itu, pemerintah bersama BUMN turut bergerak cepat menyuntikkan vaksin COVID-19 pada awal Januari 2021 di saat negara-negara lain belum mendapatkan vaksin.
“Itulah kerja bersama-sama dan tentu berkat dorongan dari rekan-rekan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan kementerian lain. Alhamdulillah, Indonesia pun menjadi salah satu negara yang terbaik dalam penanganan COVID-19,” jelas dia.
Menteri Erick berharap, seluruh pihak di BUMN kembali bersatu lagi dalam penanganan ekonomi saat ini, terutama melalui isu pangan, isu energi, serta isu pembukaan lapangan pekerjaan, untuk membuktikan perusahaan plat merah ini hadir.
“Ayo kita solid, ayo kita bersatu untuk Indonesia yang kita cintai,” tegas Erick.(rdk).