JAKARTA, LENSAKU.ID – Indonesia kini memasuki era dimana konsumen melek informasi dan semakin cerdas dalam membeli produk- produk yang akan dikonsumsi. Oleh karenanya, masyarakat juga perlu mengetahui rangkaian produksi, distribusi hingga pengawasan di setiap lini untuk memastikan konsumen memperoleh haknya atas kulitas dan kemanan produk yang dibelinya.
Berkenaan dengan hal tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berkolaborasi dengan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI), serta didukung oleh PT. Mayora Indah, Tbk (Mayora) menyelenggarakan Open House Expo Sistem Pengawasan Life Cycle Produk Obat Dan Makanan, yang dibuka untuk masyarakat umum.
Mayora, sebagai perwakilan industri yang turut berpartisipasi berharap agar literasi konsumen, terutama generasi muda, terhadap produk olahan akan semakin meningkat. Direktur Mayora, Johan Muliawan menyatakan bahwa kegiatan expo semacam ini sangat positif untuk mengedukasi konsumen. Dijelaskannya, dengan pemahaman terhadap proses produksi dan hulu ke hilir, konsumen memiliki gambaran bagaimana keamanan produk makanan dan minuman olahan yang mereka konsumsi.
“Membuka proses produksi serta proses pengawasan oleh BPOM sebagai badan keamanan pangan negara, merupakan suatu upaya transparansi yang dilakukan oleh industri dan BPOM, yang tentunya berdampak pada meningkatnya kepercayaan konsumen,” ujarnya di Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Kegiatan bertajuk Open House: Expo Sistem Pengawasan Produk Life Cycle Obat dan Makanan ini digelar di Kantor BPOM, Jakarta 12- 13 Januari 2023. Mayora menampilkan instalasi proses produksi salah satu brandnya, yaitu biskuit Better, termasuk segala proses standarisasi dan pengawasan BPOM.
Kepada para pengunjung, yakni dari kalangan Pelajar SMA, Mahasiswa dan Kementrian Lembaga, Mayora menjelaskan bagaimana seluruh proses produksi, mulai dari riset, alat-alat produksi, proses sterilisasi, hingga serta hasil produknya.
“Mayora berkomitmen untuk melakukan quality control yang ketat dan berkesinambungan untuk memastikan seluruh hasil produksinya sesuai dengan standar keamanan pangan yang telah ditetapkan. Hal ini akan semakin maksimal dengan adanya pendampingan dan proses pengawasan berkala yang dilakukan oleh BPOM.Dengan proses inilah memastikan produk yang dihasilkan akan terus layak dan aman untuk dikonsumsi,” jelas Johan.
Ke depannya, Mayora pun akan terus mendukung BPOM untuk melaksanakan kegiatan edukatif semacam ini, dengan tujuan agar masyarakat semakin cerdas dalam mengkonsumsi produk makanan dan minuman olahan.
Senada denga Mayora, ketua GAPMMI, Adhi Lukman menyatakan dukungannya terhadap acara yang diselenggarakan oleh BPOM, “Acara edukas semacam ini, mesti digelar lebih intensi lagi. Agar masyarakat juga mengetahui bahwa olahan makanan dan minuman yang mereka konsumsi melalui proses produksi dan pengawasan yang baik dan bermutu tinggi,” tandasnya.
“Agen pengawasan”
Sementara itu, Kepala Badan POM Penny K Lukito, saat membuka expo mengatakan bahwa expo ini bertujuan untuk mengajak generasi muda untuk melek wawasan mengenai pengawasan obat dan makanan mulai dari pengembangan hingga menjadi produk aman dan bermutu.
“Open house ini pertama kali diadakan BPOM dengan berkolaborasi dengan industri sebagai mitra kami kaitannya mengedukasi ke masyarakat terkait obat dan makanan,” ujar Penny.
Ia menjelaskan, lewat kegiatan ini BPOM ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa proses produksi obat dan makanan, dari Pre Market sampai dengan Post Market selalu dalam pengawasan untuk menjamin keamanannya untuk dikonsumsi masyarakat.
Menurutnya, dengan kegiatan edukatif semacam ini, selain untuk meningkat kepercayaan masyarakat, juga sebagai agen pengawasan Obat dan Makanan bagi komunitasnya.
“Sehingga diharapkan mendapat pengetahuan baru dan pengalaman menyenangkan, serta menjadi duta penyebaran informasi positif tentang BPOM, juga obat dan makanan,” jelasnya.
Kepala BPOM juga berharap open house ini dapat menginspirasi para peserta, khususnya para pelajar, untuk dapat berkarir di BPOM. Pasalnya, dibutuhkan adanya multidisiplin ilmu dan keprofesian untuk membangun suatu sistem pengawasan obat dan makanan yang efektif.
Kegiatan ini juga sebagai salah satu langkah sinergi BPOM dengan tiga pilar pengawasan yakni pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. “BPOM harus bersinergi dengan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, masyarakat, dan media untuk memberikan perlindungan kesehatan masyarakat dan peningkatan daya saing bangsa melalui obat dan makanan aman,” tukasnya.(rdk)