KALTARA, LENSAKU.ID – Dalam rangka kunjungan Presiden Republik Indonesia di Kalimantan Utara, LMND Kaltara siap menyambut dengan suka cita dalam agenda aksi damai menyambut presiden Jokowi di Tarakan,
Dalam tuntutan LMND Kaltara kali ini adalah fokus pada memperhatikan pembangunan Proyek Strategis Nasional yang ada di kalimantan terkhusus di Kaltara
Di sampaikan Ketua LMND Kaltara Mohd Aswan, ada beberapa hal yang harus menjadi fokus utama pemerintah pusat di kawasan Kaltara, persoalan IKN, KIHI dan PLTA Kayan serta evaluasi investasi yang merusak lingkungan seperti Perusahaan Tambang PT. KPUC yang mencemari Sungai Malinau.
“Pertama persoalan IKN dan KIHI seharusnya memperhatikan persoalan tenaga kerja, keterlibatan tenaga kerja asing harusnya deminimalisir mungkin”, kata Aswan.
Tidak hanya itu, pembangunan PLTA yang akan di canangkan dengan kapasistas listrik 9000 Megawatt sebagai penopang IKN dan KIHI, LMND menilai perlu ada perhatian khusus oleh presiden dari berbagai aspek dalam pembangunan mega proyek ini
“PLTA Kayan akan menengelamkan 2 Desa yang sampai saat ini belum teraliri listrik, kami berharap ada perhatian serius dari pak Jokowi”, jelas Aswan kepada lensaku.id.
Begitu juga dengan sejumlah perusahaan yang dinilai memiliki dampak buruk terhadap lingkungan, pemerintah harus melakukan evaluasi dan tindak tegas perusahaan yang tidak mengikuti regulasi atau ketentuan yang berlaku.
“Investasi yang merusak lingkungan seperti Tambang PT. KPUC di Malinau Selatan, kami anggap sudah melakukan pencemaran dan merusak ekosistem sungai, telah terjadi jebol tambang yang berlarut, namun sanksi yang di berikan oleh Pemda setempat dan Menteri ESDM, menurut kami sangat tidak tegas, harapan kami Bapak Presiden bisa hadir langsung meninjau lokasi tambang yang mencemari sungai malinau tersebut”, harpnya.
Kami menyambut kehadiran Presiden di Kaltara dan beberapa tuntutan kami seharusnya menjadi perhatian dalam membuka kran investasi tetapi perlu juga memperhatikan kesejahteraan rakyat Indonesia, pungkas Aswan. (rdk/AD)