TANJUNG SELOR, LENSAKU.ID– Untuk memastikan ketersediaan keterjangkauan harga barang kebutuhan pokok menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bulungan melaksanakan kegiatan High Level Meeting (HLM).
Kegiatan HLM dipimpin langsung oleh Bupati Bulungan, Syarwani.,S.Pd.,M.Si bertempat di lantai 2 ruang pertemuan Hotel Luminor Tanjung Selor, Senin (18/12/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Forkopimda Bulungan, perwakilan Bank Indonesia Kaltara, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Urusan Logistik (Bulog), instansi vertikal, TNI/Polri, serta seluruh unsur yang tergabung dalam TPID Bulungan.
Dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan, tujuan digelarnya HLM semata-mata untuk memperkuat sinergitas dan komitmen bersama menjaga tingkat inflasi. Sebagai salah satu prasyarat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkesinambungan dan berkeadilan demi kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, menjelang Nataru 2024 tentu terjadi kenaikan permintaan terhadap kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, bawang merah, bawang putih, cabai serta bahan bakar minyak termasuk gas elpiji.
“Melalui rapat forum TPID kita bisa memastikan semua pihak bisa berkontribusi dalam memperlancar arus distribusi barang yang masuk ke Bulungan. Alhamdulillah data dari teman-teman Bulog stok pangan masih aman, terutama beras, minyak goreng dan beberapa jenis komoditas lainnya,”ungkapnya.
Dari data yang ada inflasi Tanjung Selor pada November 2023 secara Year to Date (YtD) 1,76 persen. Sedangkan secara Year On Year (YoY) inflasi Kota Tanung Selor 1,95 persen. Untuk Month to Month (MtM) 0,37 persen, penyumbang inflasi terbesar, cabai rawit, beras, sawi hijau, emas dan terong.
“Jika dibandingkan angka inflasi tahun 2022 angkanya Alhamdulillah cenderung menurun. Artinya ini bukan kerja Pemda semata namun keterlibatan semua unsur yang ada di TPID,” terangnya.
Bahkan, kata Bupati, Kapolres Bulungan juga menyampaikan dalam beberapa hari kedepan akan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor), inspeksi pasar, termasuk menghadirkan para agen kebutuhan pokok, agar tidak terjadi kelangkaan barang akibat praktik penimbunan.
Mengantisipasi kenaikan harga saat Natal hingga Tahun Baru 2024. Ada beberapa strategi yang dilakukan oleh Pemda Bulungan. Salah satunya menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga termasuk komunikasi yang efektif.
Untuk memperlancar pasokan, memastikan ketersediaan BBM yang menjadi masalah tiap tahun berkoordinasi dengan pihak Pertamina. Termasuk pemantauan distributor, agen kebutuhan pokok mengantisipasi aksi penimbunan.
Demi memperlancardistribusi Pemda Bulungan melalui TPID berupaya melakukan koordinasi lintas sektor untuk memastikan efisiensi rantai distribusi dari petani kepada masyarakat.
Sehingga suplai dan distribusi barang kebutuhan pokok bisa berjalan lancar serta peningkatan akses jalan untuk menunjang distribusi hasil pertanian di beberapa kecamatan.
Sedangkan untuk keterjangkauan harga, pelaksanaan pasar murah dan operasi pasar menjelang Nataru 2024 diperlukan jika ada beberapa komoditas pangan yang melonjak tinggi.
“Jika ada komoditas harganya cukup tinggi kita bisa lakukan operasi pasar, untuk menstabilkan harga. Memang harga cabai mengalami kenaikan, namun hal tersebut dirasakan secara nasioal dipengaruhi berbagai factor, akibat gagal panen, iklim dan lain sebagainya,”terangnya.
Dalam penanganan inflasi diperlukan komunikasi efektif serta sinergisitas yang kuat semua unsur. Termasuk dengan tim penanganan inflasi, pusat, Provinsi Kaltara serta Bank Indonesia perwakilan Kaltara dan juga tim penanganan Inflasi kecamatan hingga desa.
“Yang tak kalah penting adalah peningkatan aksesibilitas jalan trans Kaltimtara yang selama ini sangat menunjang distribusi barang ke Kabupaten Bulungan,”pungkasnya (*)