TANJUNG SELOR, LENSAKU – Indikasi kelangkaan LPG subsidi 3 kilogram ramai diberitakan dalam beberapa hari terakhir. Masyarakat Tanjung Selor disebut mengalami kesulitan untuk mendapatkannya, baik di tingkat agen, pangkalan sampai penjual eceran tidak resmi.
Menjamurnya penjual eceran tidak resmi turut membuat masyarakat merogoh kocek lebih dalam. Mengingat ada selisih harga sampai Rp10 ribu ketika LPG subsidi sudah dijual tidak resmi di toko kelontong.
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, Moh. Nafis mengatakan, Pertamina dan pemerintah daerah seyogianya sudah memastikan ketersediaan LPG subsidi saat momen Ramadan. Kedua stakeholder tersebut juga penting menjamin kelancaran pendistribusian secara tepat waktu.
Berbicara soal indikasi kelangkaan yang ramai diberitakan, Nafis menyebut kondisi ini hampir merata. Tingginya penggunaan LPG saat Ramadan membuat intensitas pembelian meningkat.
“Soal sulitnya dapat LPG subsidi bukan terjadi di sini saja, di Berau dan Tarakan hampir sama, karena kebutuhan meningkat, itu yang membuat stok bisa cepat habis,” kata Nafis (16/3).
Pemda diharap sudah memperkirakan potensi kenaikan permintaan yang akan terjadi. Termasuk mengkomunikasikannya kepada Pertamina sebagai pihak terkait.
“Ketersediaan seyogianya sudah dipastikan sebelumnya, termasuk soal kelancaran pengiriman. Kita semua tahu sudah menjadi tradisi kebutuhan meningkat saat Ramadan sampai lebaran,” paparnya.
Nafis meminta OPD teknis sudah menindaklanjuti fenomena ini. Dengan begitu, masyarakat bisa kembali mudah mendapatkan LPG subsidi dengan harga normal.
“Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah operasi pasar. Masyarakat tinggal datang membawa uang dan KTP, jadi harga yang diterima juga HET,” pungkasnya. (adv/gp)
