TANJUNG SELOR, LENSAKU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan dari Partai Gerindra, Nikodimus, meminta PT. Kayan Hydro Energy (KHE) selaku investor Pembangkit Listrik Sungai Kayan (PLTA) bisa lebih serius merampungkan pembangunan.
Saat ditemui media, Nikodimus mengungkapkan, masih banyak keluhan masyarakat terkait nominal ganti rugi lahan. Angka yang dipatok jauh di bawah permintaan masyarakat.
“Bukan tidak direalisasi ya, direalisasi tapi tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, jadi banyak keluhan,” kata Nikodimus (30/3).
Nikodimus juga mendapat informasi item tanam tumbuh di atas lahan tidak mendapat ganti rugi dari pihak perusahaan. Sementara itu, persoalan relokasi penduduk dua desa di area pembangunan bendungan belum ada titik terang sampai sekarang.
“Atensi dari saya ketika PLTA mau mengerjakan dengan serius, ya laksanakan dulu relokasi masyarakat, bagaimana (pembangunan) itu dilakukan, sementara ini belum ada tempat relokasi,” paparnya.
Nikodimus menilai PT. KHE belum menunjukkan keseriusannya sampai sekarang. Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan setempat, dia kembali menekankan pentingnya perusahaan menunjukkan keseriusan.
“Kalau hanya seperti itu itu saja, mau sampai kapan bisa terbangun,” pungkasnya. (rdk/gp)