• Kamis, 26 Desember 2024

Tangani Pencemaran Di Sungai, DLHK Berau Usulkan Dua Unit Perahu Pengangkut Sampah

BERAU, LENSAKU – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau mengusulkan adanya perahu pengangkut sampah yang bakal beroperasi di perairan Sungai Kelay dan Sungai Segah. Rencananya, pengadaan itu diajukan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2023.

Pejabat Fungsional Koordinator Pengelolaan Sampah DLHK Berau, Helmi mengatakan, usulan pengadaan dua unit kapal pengangkut sampah itu bertujuan untuk mengurangi volume sampah, khususnya di perairan sungai. Pasalnya, pihak DLHK menyebut dalam menjalankan tugasnya, jajaran petugas kebersihan sangat rumit untuk mengangkut sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bujangga.

Apalagi jumlah sampah dari aliran sungai itu yang cukup banyak. Helmi mengaku, dalam seharinya jumlah sampah yang terangkut bisa mencapai 2 truk per harinya. Dimana ditaksir mencapai 2 ton sampah dari aliran sungai yang padat permukiman.

“Permasalahan di aliran Sungai Kelay maupun Sungai Segah itu adalah penumpukan sampah. Nantinya kapal itu beroperasi secara rutin dari kawasan Jalan Milono sampai Jalan Pulau Derawan,” tuturnya, Jumat (5/8).

Helmi menuturkan, pengadaan kapal tersebut untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang kebersihan, khususnya pengangkutan sampah dari sungai yang nantinya akan dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bujangga.

Disinggung mengenai sampah di laut, Helmi mengakui, kapal itu digunakan khusus di Sungai. Pasalnya, klasifikasi kapal yang dianggarkan belum memenuhi standar untuk beroperasi dilaut.

“Dua unit itu kita uji coba dulu. Kalau beroperasi dengan maksimal, kita akan tambah lagi, kalau bisa hingga ke perairan laut Berau,” bebernya.

Lebih lanjut, untuk membersihkan Sungai, pihaknya masih kekurangan jumlah personil. Akibat itu, banyak sampah di Sungai yang tertumpuk didekat pemukiman warga yang berada di belantaran Sungai.

“Sementara ini sungai yang tertumpuk itu belum bisa ditangani secara keseluruhan. Tetapi jika kapal itu beroperasi, pasti akan tertangani semuanya,” tegasnya.

Kendati demikian, dua unit kapal yang dianggarkan sebesar Rp 400 juta yang berasal dari APBD tersebut didatangkan dari Kota Surabaya. Dirinya berharap, inovasi tersebut dapat mengatasi permasalahan sampah di Bumi Batiwakkal. Sebab, kapal itu dapat menampung sampah dengan berat mencapai 2 ton.

“Secepatnya untuk kapal yang beroperasi dilaut akan kami ajukan. Tetapi kita fokus untuk kapal yang beroperasi di Sungai ini. Semoga dapat menekan angka sampah di Berau,” pungkasnya. (*/CTN)

Read Previous

Wakil Berau Masuk 6 Besar, Ini Pesan Bupati Untuk Duta Budaya Kaltim 2022!

Read Next

Sebuah Bangunan Panti Asuhan Terbakar Di Sambaliung

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

error: Konten dikunci!