• Jumat, 22 November 2024

Masa Reses Kedua, Anggota Komisi III Serap Beberapa Masalah Warga Pesisir

Tanjung Redeb- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau terus bekerja untuk kesejahteraan rakyat dan pembangunan di Bumi Batiwakkal –sebutan Kabupaten Berau. 30 wakil rakyat di daerah tersebut turun menyapa konstituennya untuk menyerap aspirasi untuk diperjuangkan di parlemen pada masa reses.

Mereka menyambangi konstituen yang tersebar di beberapa dapil. Tak terkecuali anggota Komisi III DPRD Berau, Suriadi Marzuki, telah melakukan penjaringan aspirasi masyarakat (reses II) di dapil III meliputi Kecamatan Biduk-Biduk.

Suriadi –sapaan akrabnya- mengatakan, pada masa reses sejumlah usul dan saran dari warga setempat berhasil diserap. Yakni, usulan pengadaan bantuan nelayan dan perkebunan, pengadaan air bersih bagi wilayah pesisir lantaran masyarakat setempat menggunakan sumur bor.

“Kita sudah laksanakan reses dan ada dua kecamatan yang belum teralisasi yakni Biatan dan Batu Putih. Untuk wilayah yang sudah selesai, beberapa aspirasi yang terjaring akan ditampung untuk kemudian diperjuangkan di dewan,” ucapnya pada Lensaku.id (1/7).

Politisi PDI Perjuangan itu menyebut permasalahan pokok wilayah pesisir Bumi Batiwakkal beraneka ragam.

“Permasalahan di dapil III sendiri yang paling urgent adalah sektor perikanan, perkebunan dan pengadaan air bersih,” ungkapnya.

Untuk sektor perikanan, dikatakannya, bantuan untuk para nelayan baik dari budidaya, nelayan tangkap dan lainnya masih belum secara utuh diserap oleh OPD terkait. Bantuan seperti alat tangkap dan biaya operasional harian dibutuhkan guna kelancaran aktivitas mereka.

“Memang ada beberapa daerah yang sulit terjangkau seperti wilayah Biduk-biduk dan sekitarnya saat reses warga setempat menyampaikan. Sehingga dalam hal ini, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Berau diharap dapat menjadi wadah bagi masyarakat menyampaikan aspirasi,” ujar Bendahara DPC PDI Perjuangan Berau tersebut.

Ia lantas menyarankan, kepada masyarakat agar usulan masyarakat tersebut didukung dengan data yang riil. Hal ini penting, agar menghasilkan program yang tepat sasaran. Usul jaring untuk nelayan misalnya, tentu perlu disertakan dengan ukuran jarring yang dibutuhkan.

Sementara itu, sektor perkebunan yang menjadi komoditi unggulan di dapil III juga menuai masalah. Kemudian, dilanjut lagi dengan ketersediaan air bersih bagi warga pesisir yang menggunakan sistem konvensional yakni sumur bor, lantaran pipa PDAM belum berfungsi optimal bagi pemenuhan kebutuhan.

“Beberapa waktu lalu kita sudah ada komunikasi dengan PDAM Tirta Segah, perusahaan air sendiri telah memasang pipa sebanyak 3 kali. Namun air yang keluar masih sedikit,” terangnya.

Karena itu, warga setempat meminta agar perbaikan pipa PDAM lekas dilakukan. Sebab, sumber mata air untuk masak, mandi cuci kakus (MCK) dan lainnya dinilai kurang jernih alias keruh.

Dari hasil reses tersebut, Suriadi mencatat keluhan-keluhan konstituennya yang nantinya akan disuarakan di dewan. Ia berharap, dengan adanya kegiatan kunjungan 4 bulan-an tersebut, masyarakat dapat terjembatani oleh wakilnya di legislatif dan aspirasi tersebut terserap guna menjadi pertimbangan kebijakan DPRD Berau kedepan dalam mensejahterakan hajat hidup orang banyak.

Untuk reses selanjutnya, pihaknya akan melangsungkan penjaringan aspirasi di Kecamatan Batu Putih dan Biatan.  (*/sgp).

Read Previous

Segarkan Struktural, Polres Bulungan Lakukan Reshuffle

Read Next

DPRD Berau Ucapkan Selamat Hari Bhayangkara ke-74

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

error: Konten dikunci!