Nunukan – Lensaku.id. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nununkan mengadakan press release pada hari ini (2/4/2020), bertempat di Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan.
Dalam keterangannya Aris Suyono, selaku Juru Bicara Dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan menyatakan bahwa saat ini hasil tes lab dari 2 orang Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 2 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sudah keluar hasilnya.
“yang pertama inisial AR, laki-laki 62 tahun, alamat nunukan dinyatakan positif, yang kedua inisial KL, laki – laki, 60 tahun, alamat Nunukan dinyatakan positif, yang ketiga inisial AA, 51 tahun, laki – laki dinyatakan positif, yang keempat inisial HL, 33 tahun, laki-laki, alamat nunukan, dinyatakan positif.” Terangnya.
Keempat Pasien tersebut merupakan warga Kabupaten Nunukan yang mengikuti Tabligh Akbar yang diselenggarakan di Gowa Sulawesi Selatan pada beberapa minggu yang lalu.
Selanjutnya Aris Suyono menyatakan bahwa pihaknya akan langsung memperluas tracking guna mengetahui dengan siapa saja para pasien yang dinyatakan positif ini pernah melakukan kontak, dirinya juga menghimbau kepada semua penumpang yang pernah menaiki armada KM Lambelu tertanggal 28 maret 2020 untuk melakukan isolasi dini.
“Keempat pasien yang dinyatakan positif ini pada 28 maret minggu lalu melakukan perjalanan dengan armada laut KM Lambelu, dan kita sangat harapkan semua penumpang yang ada didalam perjalanan tersebut untuk melakukan isolasi mandiri, jika tidak muncul gejala maka akan kita tetapkan sebagai kategori orang tanpa gejala, dan kami mohon agar mereka melakukan karantina mandiri selama 14 hari kedepan.” Tuntasnya.
Dirinya menyampaikan bahwa sangat dibutuhkan kesadaran diri dari setiap penumpang yang ada diperjalanan tersebut untuk bisa melakukan karantina diri demi kesehatan seluruh masyarakat Kabupaten Nunukan. Selanjutnya masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengurangi aktivitas diluar rumah agar bisa memutus mata rantai dari penyebaran covid-19 ini.