• Rabu, 30 Oktober 2024

Penerapan e-Retribusi Belum Maksimal

Tanjung Redeb- Lensaku.id. Penerapan sistem pembayaran retribusi berbasis elektronik atau e-retribusi di Pasar Sanggam Adji Dilayas (PSAD) dan Pasar Teluk Bayur belum maksimal. Penyebabnya, mayoritas pedagang di pasar tradisional tersebut enggan memakai sistem yang disahkan Bupati Berau beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang Sarana Perdagangan Dinas Perindustrian, Dagang dan Koperasi (Disperindagkop) Berau, Abdurrachim Sa’ad mengatakan, saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan BNI Tanjung Redeb guna menerapkan sistem e-retribusi di beberapa pasar Bumi Batiwakkal –sebutan Kabupaten Berau.

“Tentang pemungutan e-retribusi sendiri dilakukan langsung oleh tenaga teknis di pasar dan sekali menggesek dengan mesin electronic data capture (EDC) pedagang dikenakan biaya 3.000 rupiah,” ujarnya pada Lensaku.id (18/6).

Pedagang di dua pasar tersebut, menurutnya masih minim akan kesadaran membayar retribusi ke kantor karena biasa petugas harus mendatangi satu per satu pedagang di kiosnya masing-masing dengan membawa mesin.

Selain itu, keterbatasan tenaga teknis di UPTD PSAD juga membatasi ruang lingkup gerak Disperindagkop dalam mengoptimalkan e-retribusi.

“Seyogyanya, program ini adalah bentuk kerjasama antara Pemerintah kabupaten (Pemkab) dengan pihak Bank BNI. Jadi seharusnya bisa dikerjakan bersama-sama agar optimal pelaksanaannya,” ungkapnya.

Ia berharap agar selain petugas UPTD PSAD aktif dalam menjalankan program peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tersebut, pihak perbankan juga berpartisipasi dalam pelaksanaan.

Kemudian, bentuk e-retribusi yang diberikan pada pedagang berbentuk kartu. Di dalamnya, setiap pelaku usaha di lingkup pasar dikenakan beban administrasi baik parkir maupun kios. Sehingga hadirnya e-retribusi, kemudian diharapkan dapat menjangkau masyarakat karena mesin ECD yang simple tanpa harus ke Bank.

Kedepan, pihaknya akan terus berbenah guna mengoptimalkan PAD melaui e-retribusi.

“Seperti parkir di PSAD itu nantinya kita akan terapkan menggunakan sistem elektrik bagi masyarakat seperti di Bandara Kalimarau Berau. Dan lebih-lebih lagi nantinya kita akan menggunakan parkir dengan penetapan waktu, entah perjamnya biayanya berapa yang jelas nantinya kita akan upayakan bila ada anggaran,” ucapnya.

Sementara ini, sarana prasarana masih menjadi pekerjaan rumah pihaknya.

“Sehingga harapannya dengan adanya bermacam kriteria pasar basah, kering, kain serta lainnya PAD Berau bisa meningkat dengan menggaet masyarakat untuk datang ke pasar,” ungkapnya. (*/sgp).

Read Previous

28 PNS Sekretariat Kpu Se-Kaltara Diambil Sumpah

Read Next

Menjelang New Normal, Dispusip Belum Buka Layanan

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular