• Sabtu, 27 Juli 2024

Parpol: Poros Tengah Bisa Muncul Bila Perahu Masih Ada

Tanjung Redeb- Lensaku.id. Beredar brosur (pamphlet) pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati menjelang Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Berau tahun 2020 di media massa. Brosur yang berisikan gambar pasangan Muharram-Syarifatul dan Seri Marawiah-Agus Tantomo, banyak dilihat oleh kalangan masyarakat sebagai langkah awal komunikasi politik pada publik.

Sehingga hal ini pun ditanggapi oleh beberapa fraksi partai di lingkup kabupaten Berau, yakni DPD PAN dan DPC PDI Perjuangan Berau.

Melalui Sekretaris DPD PAN Berau, Dahlan, menyebut brosur bakal calon bupati dan wakil bupati tersebut untuk membangun opini publik karena petahana sejak awal telah mengusung jargon MURI (Muharram-Syarifatul) dan memantik bakal calon lainnya melakukan hal yang sama.

“Oh belum ada yang pasti untuk calon, itu kan hanya untuk membangun opini. Karena ada calon yang duluan membuat jargon,” ujarnya pada Lensaku.id (26/6).

Menjelang Pilkada 2020, elektabilitas personal kandidat bukan penilaian utama masyarakat, tapi ada hal penting lainnya yakni pasangan.

“Kalau masyarakat menilai secara elektabilitas personal kan agak sulit, karena Pilkada 2020 pasti calonnya berpasangan. Sehingga sekarang masyarakat sedang mencocokan dari kesekian nama yang muncul siapa pasangan ideal yang akan dipilih nantinya,” ungkapnya.

Dari beberapa isu yang berkembang, Dahlan menyebut ada isu sentral pada perhelatan politik lima tahun-an tersebut. Gagasan itu berawal dari keinginan beberapa partai guna menggalang kekuatan baru melalui poros tengah.

“Cuman poros tengah itu dibangun bila mana nanti ada satu calon yang telah disahkan dari DPD Golkar Berau. Namun itu masih wacana kedepannya,” ucapnya.

Sehingga besar kemungkinan berubah sesuai kondisi perpolitikan di Bumi Batiwakkal –sebutan Kabupaten Berau, lanjutnya.

Lantaran banyak partai masih menunggu SK dari DPP, bila gagasan tersebut menjadi pilihan terkahir, tentu para kandidat memiliki pekerjaan rumah yang besar.

“Calon sendiri banyak, kemungkinan besar juga akan diberi peluang untuk berpasangan. Sedang untuk poros baru, biasa terbentuk bila ada calon yang sudah berpasangan namun calon lainnya sama-sama belum punya,” ucapnya.

Selain itu, bila perahu dirasa cukup secara jumlah, maka besar kemungkinan hal itu bakal terjadi.

Terlepas dari itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Berau, Atilagarnadi, tidak banyak memberi komentar terhadap komunikasi politik yang dilakukan oleh dua pasangan calon. Namun dirinya meyakini peluang masih terbuka lebar bagi kandidat lain yang akan berkompetisi.

“Kalu berbicara tentang peluang bagi calon-calon lainnya, saya rasa sangat terbuka sekali. Karena sebelum partai menyampaikan rekomendasi ke KPU berarti semua masih memiliki peluang,” ucap Ketua Komisi II DPRD Berau tersebut.

Untuk saat ini, DPC PDIP sedang menggalang komunikasi politik kepada semua partai. Dengan maksud, untuk mendapat pemimpin baru yang berkompeten di Bumi Batiwakkal kedepan.

“Untuk komunikasi politik sendiri kan tidak hanya untuk berpasangan, tapi minimal bisa berdiskusi tentang arah kebijakan Berau 5 tahun ke depan. Nah tinggal nanti masing-masing kandidat mengevaluasi program yang sesuai di Pilkada,” tutupnya. (*/sgp).

Read Previous

Hari Anti Narkoba 2020, Laura : Semua Pihak Harus Bekerjasama Bersihkan Nunukan Dari Narkoba

Read Next

Bawaslu Berau: Jangan Sampai Ada Klaster Baru di Pilkada

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular