• Selasa, 31 Desember 2024

Rumah Milik Pegawai BPN Berau Dilahap Si Jago Merah

Tanjung Redeb- Lensaku.id. Permukiman di Kelurahan Karang Ambun, Gang Delima, Kecamatan Tanjung Redeb, mendadak panik akibat kebakaran yang melanda salah satu rumah di kelurahan tersebut pada Senin (21/9) sore.

Rumah yang dilalap si jago merah milik pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Berau, Tukirin.
Peristiwa kebakaran itu kali pertama diketahui oleh tetangga sebelah kanan rumah Tukirin. Melihat api telah membumbung ke bagian atas rumah, ia pun lantas berteriak meminta pertolongan warga lainnya.

“Saya kurang tau ya mas karena apa penyebabnya, yang jelas tiba-tiba saja api sudah berkobar di bumbung rumah. Mungkin juga karena konslet jadinya memicu kebakaran,” ucap salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya.

Sebagian warga lantas berdatangan untuk memadamkan api melalui alat seadanya, sebagiannya lagi ada yang mendorong mobil di depan rumah untuk dikeluarkan dan ada juga yang menyelamatkan berkas-berkas dokumen serta benda berharga lainnya.

Selang beberapa menit, mendengar laporan dari warga sekitar, petugas pemadam kebakaran (damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) lantas berdatangan.
Bersama dengan warga sekitar, mereka bahu membahu supaya si jago merah tidak merambat ke sekeliling rumah.

Dalam waktu kurang lebih 10-15 menit, api berhasil dipadamkan. Namun dari amatan awak media, bumbungan rumah bagian belakang hangus terbakar.
Tukirin mengatakan, saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong karena sedang bekerja. Lantaran merasa gelisah dan tidak seperti biasa. Ia pun bergegas pulang. Saat itu sekitar sore hari pukul 15:30 Wita lewat.

Sesampainya di rumah, firasat sebelumnya memang benar, bahwa saat di depan rumah, si jago merah telah melahap rumah yang ia tinggali.

“Kebetulan saya tadi sedang tidak di rumah. Ada firasat aja yang kurang enak, jadi saya pulang. Pas sampai rumah ternyata warga sudah ramai disana, ternyata rumah saya terbakar,” kata Tukirin.

Melihat masyarakat dan petugas BPBD yang bergantian memadamkan, ia pun merasa bersyukur lantaran tidak ada berkas dan dokumen yang ikut terbakar.

“Iya syukurnya masyarakat sekitar langsung berdatangan dan mengeluarkan semua isi rumah,” pungkasnya.
Saat ditanya terkait dengan apa-apa isi rumah yang ikut terbakar, ia menyebut kondisinya aman.
“Dokumen-dokumen di dalam sudah tidak ada, karena sudah diselamatkan oleh tetangga. Pas saya masuk tadi juga sudah tidak ada yang tersisa,” jelasnya.

Sementara ini, dirinya belum bisa memperkirakan berapa besar kerugian yang diterima.
Pasalnya, Tukirin belum melihat secara keseluruhan kondisi rumahnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Berau, Thamrin yang dikonfirmasi di lokasi kejadian mengatakan, sesuai dengan kondisi cuaca yang dilaporkan dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kini Bumi Batiwakkal sedang memasuki musim kemarau.

“Hemat saya, di musim kemarau masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati. Apalagi di lingkungan padat seperti ini, harus memperhatikan betul-betul listriknya,” jelasnya.

Sebelumnya, pihak BPBD telah membagikan brosur kepada masyarakat agar mematikan lampu atau listrik saat melakukan berpergian atau dalam kondisi meninggalkan rumah.

Hal ini agar mengantisipasi terjadinya kebakaran. Ia mengimbau agar saat tidak diperlukan, sekiranya saklar atau aliran listrik bisa dipadamkan.

Lebih lanjut, menanggapi laporan dari salah satu warga, 4 mobil damkar lantas diterjunkan untuk melakukan pemadaman.

Selan itu, sebanyak kurang lebih 20 personel dari petugas damkar dan lainnya juga langsung terjun ke lapangan.

“Berkat bantuan warga sekitar, sehingga api bisa dipadamkan,” tutupnya.
Sampai sejauh ini belum diketahui penyebab utama dari kejadian tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, warga berserta petugas damkar telah berhasil memadamkan rumah tersebut. (*/sgp).

Read Previous

KPU Menunggu Rekomendasi Pemerintah Daerah Terkait Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK)

Read Next

KPU Imbau Pendukung Bapaslon Tidak Hadiri Pengundian Nomor Urut

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

error: Konten dikunci!