• Sabtu, 23 November 2024

Kakao Berau Raih Sertifikat Perlindungan Indikasi Geografis

BERAU, LENSAKU – Kakao Berau resmi mengantongi sertifikat perlindungan Indikasi Geografis (IG) dari DJKI, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Republik Indonesia. Penyerahan sertifikat tersebut diselenggarakan pada Rabu (09/02) Di Rumah Dinas Jabatan Bupati Berau.

Perlu diketahui penyerahan sertifikat perlindungan Indikasi Geografis (IG) diberikan, karena Kabupaten Berau dapat menunjukkan sebagai daerah asal suatu barang atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan produk yang dihasilkan.

Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, Hj. Siti Juriah mengatakan Kabupaten Berau tidak hanya sekedar menanam kakao saja, melainkan petaninya mempelajari dari hulu hingga ke hilirnya.

“Petani Kakao di Berau tidak hanya sekedar menanam, tetapi juga melakukannya secara terpadu dari hulu hingga kehilirnya,” jelasnya.

Disamping itu, Kakao menjadi salah satu dari lima komoditas perkebunan unggulan Kalimantan Timur dan kakao di Kabupaten Berau masuk delapan besar biji kakao yang lolos seleksi Indonesian National Cocoa of Excellence 2021 dari 58 biji kakao se-Indonesia.

Diketahui bersama bahwasannya dalam rangka mendorong pengembangan komoditi kakao maka dibentuklah Gemari (Gerakan Mengembangkan Agribisnis Kakao) Kabupaten Berau yang diresmikan oleh mantan Bupati Berau Alm. H. Muharram pada 12 Oktober tahun 2017 lalu.

Didalam SK Bupati tersebut menyatakan bahwa luas areal perkebunan Kakao di Kabupaten Berau seluas 1,963 hektar dalam 6 kecamatan yakni Sambaliung, Teluk Bayur, Gunung Tabur, Tabalar, Kelay, dan Segah.

Biji kakao Berau juga telah memenuhi standart yang berdasarkan dengan SNI 01 – 2323 – 2008 karena mempunyai ciri khas tersendiri baik dari segi rasa, aroma, dan memiliki beberapa keunggulan dalam kandungan kimianya.

Bupati Berau saat ini Hj. Sri Juniarsih Mas, M.Pd mengatakan merasa bangga karena potensi kakao Kabupaten Berau disambut sangat positif dari berbagai kalangan dari dalam Negeri sampai luar Negeri.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau saya merasa sangat bangga dengan hasil produksi kakao petani kita, hal itu merupakan kebanggaan yang luar biasa untuk Kabupaten Berau,” ujar Bupati.

Saat ini, Bupati juga mengatakan bahwa Kakao Berau telah mendapat peringkat Lima terbaik di Dunia.

“Alhamdulillah untuk tingkat dunia Kakao Berau mendapatkan peringkat kelima (5) Untuk kategori kakao yang terbaik,” terangnya.

Hal tersebut tentu saja meningkatkan semangat untuk mengembangkan dan menciptakan inovasi – inovasi yang baru melalui komoditas kakao sehinga hasil produksinya bisa dikenal lebih luas lagi, baik dari lokal maupun luar negeri.

“Apabila ada pengunjung atau wisatawan datang ke Berau bukan hanya mengunjungi wisatanya saja. Tetapi, pengunjung yang datang juga bisa menikmati kakao kita yang luar biasa,” Tutur Bupati.

Diketahui bersama bahwa kawasan strategis untuk kepentingan sosial ekonomi secara spesifik Kabupaten Berau akan difokuskan ke bidang agrobisnis atau sektor pertanian.

“ini merupakan misi dari Pemkab yang tentunya harus mempunyai dukungan dari pihak-pihak terkait,” Kata Bupati.

Bupati juga berharap dengan adanya kakao ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Berau dan ia juga berpesan kepada jajaran Dinas Perkebunan agar senantiasa melakukan pendampingan terutama diwilayah komoditas kakao Kabupaten Berau.

“Saya ingin ada semacam galeri yang memperlihatkan produk kakao yang pernah di ekspor dan saya ingin produk kakao ini bisa dirasakan juga oleh masyarakat berau karena ini salah satu unggulan yang luar biasa,” Tutupnya. (Dez)

Read Previous

Pemprov Kaltim Pastikan Dukungan Anggaran Untuk Porprov VII

Read Next

Keluarga Almarhum AKP Novandi Berharap Tidak Ada Lagi Pemberitaan Negatif

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

error: Konten dikunci!