• Sabtu, 27 Juli 2024

Perusahaan Tidak Melek Terhadap Kebutuhan Kampung, Siap – Siap Risiko Ditutup

BERAU, LENSAKU – Terdapat ada lebih dari 10 perusahaan yang berdiri di seputaran wilayah Kecamatan Kelay. Namun, dengan berdirinya perusahaan tersebut dinilai belum memberikan sumbangsih yang sesuai dengan keinginan masyarakat, terlebih dalam pembangunan lokasi ring 1 perusahaan.

Pada Musrenbang yang digelar beberapa waktu lalu, disampaikan oleh Thoris selaku Camat Kelay kepada Ketua DPRD dan Bupati Berau bahwa kondisi jalan yang menjadi akses menuju kampung dinilai sangat memprihatinkan. Sedangkan, di wilayah yang dimaksud tersebut terdapat perusahaan sawit yang memiliki keuntungan besar.

“Di wilayah tersebut terdapat 7 perusahaan yang pendapatan atau keuntungannya mencapai angka miliaran perbulannya. Terkait hal itu kami mempunyai datanya. Mereka ada membantu, namun hanya sekedar formalitas, seperti hari raya kami mengajukan proposal tetapi tidak sesuai realisasinya dengan apa yang kami harapkan,” Sampai Thoris.

Diakui Thoris, Kecamatan Kelay sendiri memiliki perkebunan sawit yang dominan ke Sungai Lesan. Padahal, dari pusat Pemerintah Kecamatan ke wilayah kampung di Hulu Sungai Kelay tersebut dominan perusahaan kayu. Dirinya berharap perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut dapat memberikan kontribusi untuk membantu membangun infrastruktur kampung.

Camat Kelay tersebut juga mengatakan, melalui program Corporate Social Resposibillity (CSR) dari perusahaan yang memiliki pendapatan besar untuk dapat membantu meningkatkan akses jalan dan jembatan yang menghubungkan 5 Kampung yakni Panaan, Long Duhung, Long Lamcin, Long Keluh, dan Long Suluy.

“Ini menjadi usulan prioritas utama kami, terlebih untuk akses. Kalau bisa perusahaan itu menyumbang untuk kami, karena puskesmas yang menaungi 14 kampung ini belum terdapat satupun ambulance,” Paparnya.

Terkait hal yang disampaikan Thoris tersebut, Sri Juniarsih selaku Bupati menyampaikan dalam tanggapannya bahwa meminta perusahaan tersebut melek terhadap apa yang dibutuhkan oleh Kampung. Terlebih untuk akses dan fasilitas kesehatan. Disampaikan oleh Sri kepada setiap perwakilan perusahaan yang hadir di Musrenbang Kelay untuk meneruskan usulan tersebut kepada pihak manajemen perusahaan.

“Harus ada partisipasi dari perusahaan melalui program CSR. Ada 7 perusahaan di wilayah Kelay ini, namun CSR nya belum maksimal, ini sangat disayangkan,” Ujar Bupati.

Lebih lanjut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Berau, Madri Pani, menindak lanjuti hal tersebut dengan tegas kepada perusahaan yang tidak maksimal dalam menjalankan program CSR untuk membantu pembangunan Kampung. Bahkan, dirinya tidak main – main apabila ada perusahaan yang tidak berkontribusi, maka siap mengambil risiko akan ditutup.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau memberikan waktu kepada perusahaan selama 3 bulan untuk menyanggupi atau merealisasikan usulan terkait kebutuhan ambulance untuk operasional di beberapa puskesmas yang terdapat di seputaran wilayah Kecamatan Kelay.

“Kalau perusahaan yang ada tidak menjalankan CSR dengan maksimal, saya minta pihak Kampung dan Kecamatan yang ada di Kelay ini mengadakan musyawarah untuk mengajukan penutupan perusahaan yang tidak mau berkontribusi tersebut,” Tegas Madri Pani.

Ditambahkannya, bahwa perwakilan perusahaan yang hadir diacara tersebut untuk dapat menyampaikan hal itu kepada pihak manajemennya selama 3 bulan dan akan di cek untuk realisasi ambulance yang dibutuhkan puskesmas pembantu tersebut.

“Perwakilan yang hadir ini saya kasih waktu 3 bulan untuk harus menyampaikannya kepada pihak manajemen perusahaannya. Kami beri waktu 3 bulan, nanti akan kami cek lagi untuk realisasinya. Apakah sudah ada atau belum,” Tambah Madri.

Eprianto, salah satu perwakilan perusahaan yang ada di Kecamatan Kelay tersebut mengatakan beberapa perusahaan sedang krisis ekonomi atau finansial. Namun disampaikan oleh dirinya bahwa setiap perusahaan yang memiliki keuntungan dan pendapatan besar siap untuk memberikan kontribusi yang maksimal.

“Selama pandemi ini, beberapa perusahaan memang sedang krisis finansialnya, tetapi untuk hal ini akan tetap kami ajukan. Terutama kepada perusahaan yang memiliki profir besar agar Ambulance yang diusulakan tadi sudah tersedia atau terealisasi sebelum 3 bulan,” Tandasnya. (Dez)

Read Previous

Memiliki Potensi Alam, 80 Persen Wilayah Di Kampung Beliu Berstatus KBK

Read Next

Abrasi Tak Kunjung Teratasi Menjadi Ancaman Untuk Masyarakat

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular