BERAU, LENSAKU – Bupati Kabupaten Berau, Sri Juniarsih Mas M.Pd menikah setelah sang suami yang juga sebagai mantan Bupati Berau wafat pada 22 September 2020 lalu.
Pernikahan tersebut digelar di Hotel Tenrem, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu (12/3/2022). Dalam suasana pernikahan, terlihat sepasang pengantin dan tamu undangan yang menerapkan protokol kesehatan (protkes) secara ketat.
Dalam video yang beredar, Sri Juniarsih membagi cerita tentang momen penting dalam kehidupannya sebagai seorang perempuan yang setelah sekian lama menjalankan peran janda sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Kepala Daerah.
“Sebagaimana yang saudara ketahui bahwa takdir Allah menggariskan harus melewati sebuah perjalanan hidup yang sangat dramatis, setidaknya sebagai seorang perempuan, saya harus ditinggal suami tercinta yang dimana peristiwa itu membawa saya masuk kedalam penggalan sejarah yang tidak pernah saya mimpikan dan saya bayangkan sebelumnya,” ungkap Sri Juniarsih.
Dikatakannya, amanah yang diberikan masyarakat Berau kepada dirinya merupakan beban berat yang harus dipikul dengan susah payah, dimana hal itu membuat ia menjadi seorang ibu untuk seluruh masyarakat Kabupaten Berau.
“Di sisi lain, sayapun harus kehilangan orang terbaik yang pernah menjadi tempat saya bertanya, tempat saya mengadu, tempat saya berdiskusi, berbagai perkara sebelumnya,” tuturnya.
Sekian waktu Sri Juniarsih menjalani 3 peran sekaligus dalam kehidupannya yakni sebagai Ibu Rumah Tangga, Kepala Keluarga, dan juga sebagai Kepala Pemerintah Kabupaten Berau.
“Hari ini Alhamdulillah, Allah maha pengasih dan maha penyayang, telah memberikan saya seorang pendamping dan Insha Allah dapat meringankan beban saya sebagai Kepala Rumah Tangga, karena sekarang saya memiliki seorang imam yang akan menjalankan peran tersebut,” ucapnya.
Diyakini oleh dirinya, bahwa ini adalah sebuah takdir yang terbaik dan ia memohon doa restu kepada masyarakat Berau atas pilihan yang dijalaninya saat ini. Lalu, Sri Juniarsih memperkenalkan orang yang saat ini bersamanya merupakan Kombespol atas nama Edy Suswanto.
“Perkenalkan disamping saya adalah pendamping saya, beliau merupakan anggota Polri, Kombespol Edy Suswanto. Insha Allah akan menemani saya dalam perjuangan saya kedepan,” ujar Sri Juniarsih.
Dijelaskan Sri Juniarsih, acara pernikahannya yang diselenggarakan hari ini di luar Bumi Batiwakkal karena kecintaannya kepada masyarakat Kabupaten Berau dan tidak ingin menimbulkan peristiwa – peristiwa yang tidak diinginkan.
“Apabila acara ini dilakukan di Kabupaten Berau maka sulit bagi saya untuk mencegah saudara – saudara untuk menyampaikan doa dan mengungkapkan rasa bahagia secara langsung. Hal ini tentu untuk tidak terjadinya peristiwa yang tidak kita inginkan, dimana saat ini kita masih di bayang – bayangi pandemi Covid – 19. Saya tidak ingin momentum ini menimbulkan peristiwa yang kita tidak inginkan,” jelasnya.
Terkait dengan permasalahan kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Berau saat ini, sebagai Kepala Daerah, Sri Juniarsih tentu tidak melepas tanggung jawabnya. Dengan kondisi tersebut, Sri Juniarsih menyatakan sebuah kondisi yang sangat dilematis, sehingga mengharuskan dirinya menggelar pernikahan tersebut jauh dari Bumi Batiwakkal.
“Terkait kelangkaan minyak goreng, sebagai Ibu Rumah Tangga saya juga merasakan apa yang ibu – ibu rasakan. Saya memohon maaf yang sebesar – besarnya atas peristiwa yang kurang nyaman yang terjadi saat operasi pasar beberapa waktu yang lalu,” sampainya.
Diakui Sri Juniarsih, ia telah melakukan evaluasi – evaluasi agar kejadian atau peristiwa tersebut tidak terulang lagi, meskipun kelangkaan minyak goreng merupakan sebuah kejadian secara nasional yang faktor penyebabnya bukan dari kebijakan Pemerintah Daerah.
“Kami terus berupaya sekuat tenaga agar beban masyarakat Kabupaten Berau tidak semakin berat. Saya beserta bapak Gamalis terus berupaya untuk memastikan bahwa Berau tidak ada pihak yang mengambil keuntungan dari kelangkaan ini,” terangnya.
Terakhir, Sri Juniarsih juga ikut berbela sungkawa atas berpulangnya salah satu warga Teluk Bayur yang sempat mengantri untuk membeli minyak goreng.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, saya ikut berbela sungkawa atas berpulangnya salah satu warga Teluk Bayur yang sempat ikut mengantri membeli minyak goreng. Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Kapolres Berau yang telah membantu kondusifitas masyarakat dimasa sulit seperti saat ini. Sekali lagi saya memohon doa dan restunya atas takdir yang saya jalani pada hari ini doakan agar pilihan ini membuat saya lebih leluasa dalam menjalankan peran dan amanah yang saudara – saudara titipkan kepada saya. Insha Allah kami akan menjadikan Berau lebih baik kedepan,” pungkasnya. (Dez/Jg)