BERAU, LENSAKU – Pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Tabalar pada Kamis (17/3), Kampung Buyung – Buyung berharap ada kontribusi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk pengembangan ekowisata mangrove.
Mustafa sebagai Kepala Kampung (Kakam) Buyung – Buyung mengakui selama ini dengan adanya Dana Desa dan Alokasi Dana Kampung (ADK), anggaran itu digunakannya untuk peningkatan fasilitas di sekitaran ekowisata mangrove, seperti akses jalan, jembatan, area parkir, tempat pembuangan sampah, toilet, dan musholla.
“Itu yang menjadi prioritas pembangunan kami karena itu sangat vital,” ujar Mustafa.
Dirinya menjelaskan, dengan adanya pandemi Covid – 19 dana tersebut berkurang, sehingga dirinya pun harus mengusulkan hal tersebut dalam Musrenbang, dengan harapan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) agar bisa mengakomodir apa yang sudah dikembangkan secara swadaya oleh masyarakat mendapatkan bantuan dari Kabupaten.
“Jelas untuk potensi wisata yang kami punya butuh support dari Pemerintah Daerah,” ungkapnya.
Mustafa menambahkan, teruntuk wisatawan yang berkunjung ke ekowisata mangrove di Kampung Buyung – Buyung sudah banyak, bahkan ada pengunjung yang berasal dari luar daerah. Perlu untuk diketahui, bahwasannya ekowisata yang ada dikelola oleh BUMK, sehingga ini merupakan aset kampung, tetapi harapan bantuan dari Kabupaten bisa terealisasi guna ekowisata tersebut berkembang.
“Semoga dengan apa yang usulkan OPD terkait gerak cepat dalam bertindak,” pungkasnya.
Dengan adanya usulan tersebut, Kepala Disbudpar Berau, Masrani mengungkapkan, sesuai arahan dari Sekretaris Daerah (Sekda) untuk segera menindaklanjuti usulan pembangunan fasilitas di kawasan ekowisata mangrove di Kampung Buyung – Buyung.
“Dengan arahan yang telah disampaikan oleh Sekda, secepatnya akan kami realisasikan,” tegasnya, Senin (21/3).
Dilanjutkan Masrani, pihaknya sudah meninjau lokasi wisata tersebut dan dirinya menilai ada potensi besar di lokasi tersebut yang dapat ditingkatkan. Menurutnya, Buyung – Buyung bisa menjadi salah satu paket kunjungan ke daerah pesisir. Jadi perjalanan dari Kota Tanjung Redeb bisa singgah ke ekowisata mangrove Buyung – Buyung, lalu menuju wisata pemandian air panas di Biatan, setelah itu ada danau biru di Tembudan hingga ke labuan cermin dan di Biduk – Biduk.
“Jadi ini bisa menjadi paket wisata ke pesisir yang kita jual,” terangnya.
Terakhir, Masrani menambahkan informasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, jalan pesisir akan dilakukan peningkatan dan dipangkas jaraknya untuk mempermudah akses menuju lokasi wisata.
“Semoga dengan akses yang semakin mudah bisa berpengaruh kepada peningkatan perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata,” tandasnya. (Dez)