BERAU, LENSAKU – Perumda Air Minum Batiwakkal kembali menggelar workshop bertemakan Penerapan Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Pihaknya kali ini bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Kalimantan Timur.
Kegiatan berlangsung di Hotel Bumi Segah, Tanjung Redeb, Selasa (9/8). Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman mengatakan, tujuan digelarnya workshop itu untuk membangun dan menyempurnakan pemahaman terkait standar operasional prosedur (SOP) perusahaan
kepada seluruh pegawai. “Jadi, Pak Hasoloan dari BPKP yang langsung menyampaikan materi-materi itu,” tuturnya.
Melalui kegiatan tersebut, dirinya berharap seluruh pegawai pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan air minum itu dapat memahami mitigasi risiko sesuai SOP yang berlaku. Sebagaimana untuk mengendalikan potensi-potensi kerugian yang mungkin timbul di dalam perusahaan.
“Kita harus punya bekal untuk menghadapinya. Setidaknya kita harus sudah siap. Itu namanya mitigasi risiko,” imbuhnya.
Saipul juga mengungkapkan, pihaknya bakal memberikan materi mengenai good government sesuai amanah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah dan Undang – Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah beserta turunannya.
“Itu kita wajibkan untuk pengelolaan perusahaan dengan tata kelola yang baik sesuai good corporate government. Nanti akan dijelaskan oleh BPKP Kaltim,” ucapnya.
Diakuinya, kegiatan ini sebenarnya adalah lanjutan. Pasalnya, sudah pernah digelar di Kota Balikpapan. Dimana pada sebelumnya workshop mengenai mitigasi ini ditujukan untuk pejabat-pejabat perusahaan, mulai dari Kepala Bagaian (Kabag) sampai Kepala Sub Bagian (Kasubbag).
“Nah sekarang giliran seluruh staf yang mengikuti workshop ini. Sehingga, semua pegawai mempunyai persepsi yang sama,” jelasnya.
Adapun muara dari kegiatan ini ditargetkan seluruh persepsi atau pemahaman dari pimpinan, kepala bagian, hingga staff bisa sejalan. Sehingga Perumda Air minum Batiwakkal dapat bekerja dan melayani masyarakat dengan maksimal untuk ke depannya.
“Jangan sampai Direktur ke utara, Kabag ke selatan, Kasubbag-nya ke timur, stafnya malah ke barat. Tentu, jadi tidak sejalan dan harmonis,” pungkasnya. (*/CTN)