TANJUNG SELOR, LENSAKU.ID – Bertempat di Studio Nusa Raya Kompas Gedung Kompas Gramedia, Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd., M.Si hadir menjadi menjadi narasumber dialog khusus mengulas program strategis dan pencapaian selama tiga tahun memimpin Kabupaten Bulungan.
Dalam acara tersebut, Syarwani memaparkan, Kabupaten Bulungan memiliki potensi kawasan ketahanan pangan lebih dari 30 ribu hektare (ha) di wilayah Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan yang merupakan wilayah pasang surut.
Saat ini, luas lahan efektif sebesar 10 ribu ha. Meliputi wilayah Tanjung Palas Tengah, Tanjung Selor dan Tanjung Palas Utara.
“Kabupaten Bulungan juga memiliki potensi buah lokal. Selama ini kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam pembentukan Produk Domestik Reginonal Bruto (PDRB) mencapai 14,70 persen,” ungkapnya.
Menurutnya, sektor pertanian, perikanan dan kehutanan mampu menyerap tenaga kerja terbesar kedua setelah usaha pertambangan dan penggalian sebesar 32,78 persen.
Dalam jangka waktu beberapa tahun terakhir tingkat pertumbuhan PDRB sektor pertanian menunjukan pertumbuhan yang signifikan dan selalu meningkat dengan rerata pertumbuhan sebesar 15,89 persen.
“Untuk menciptakan komoditas unggulan, saat ini tiap wilayah kecamatan atau desa telah ditetapkan jenis komoditasnya sesuai potensi yang ada. Sehingga tiap desa atau kecamatan terdapat sentra komoditas tertentu,” bebernya.
PEMAPARAN : Bupati Bukungan, Syarwani, S.Pd., M.Si hadir menjadi narasumber dialog khusus di Studio Nusa Raya Kompas Gedung Kompas Gramedia.
Saat ini, sentra komoditas kakao telah berjalan di Tanjung Palas, sentra kopi di Peso, sentra lada di Tanjung Palas Timur, sentra perikanan di Tanjung Palas Tengah, sentra pangan (palawija) di Desa Sajau Hilir, Tanjung Buka dan Panca Agung, Sedangkan sentra ternak sapi di Karang agung, sentra kambing dan babi di Apung.
“Untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Kabupaten Bulungan, disusunlah beberapa program prioritas, diantaranya program mandau tani, satu desa satu produksi, jaminan hasil produksi pertanian, hingga Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (Take) Bulungan hijau,” ungkapnya.
Dijelaskan, mandau tani ini merupakan integrasi program pertanian dalam artian luas untuk mewujudkan Bulungan berdaulat pangan berbasis kearifan lokal. Program ini bertujuan untuk melakukan pengelolaan terpadu hulu-hilir pada aspek kelembagaan.
“Satu desa satu produk mengupayakan tiap desa memiliki produk unggulan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan mendukung pengembangan pangan lokal sesuai dengan potensi dan klasterisasi wilayah,”bebernya.
Sedangkan untuk jaminan hasil produksi pertanian, memberikan kepastian pembelian terhadap hasil produksi. Sehingga upaya memperoleh produk unggulan berbasis potensi wilayah dapat terpenuhi, termasuk gerakan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal.
“TAKE merupakan program manifestasi dari kepedulian Pemkab Bulungan dalam melestarikan lingkungan hidup,” tutupnya. (rdk2)