BERAU, Lensaku – Kecamatan Teluk Bayur menggelar Musyawarah Kampung dalam rangka Penyusunan dan Penetapan RKP Tahun 2022 di Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur pada Rabu (13/10/2021) pagi tadi. Dalam kegiatan tersebut, Camat Teluk Bayur Endang Iriani turut hadir dengan didampingi Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Teluk Bayur.
Dalam kesempatan itu, Camat Teluk Bayur menyampaikan bahwa destinasi wisata, pengembangan potensi kakao di kampung, dan relokasi pasar perlu dihidupkan kembali. Pasalnya, sektor tersebut merupakan penunjang besar dalam mendorong ekonomi desa dan daerah serta mampu meningkatkan pembangunan di Kampung Tumbit Melayu.
“Di wilayah Kampung Tumbit Melayu ini banyak destinasi wisata seperti Danau Panjang dan Danau Tapal Kuda, dan Kerajinan Rumah Tenun. Kemudian, potensi kakao yang perlu juga dihidupkan kembali agar menjadi daya tarik sumber daya alam kampung ini serta relokasi pasar yang lokasinya berada tepat diatas rawa dan di jalan raya, tentunya itu sangat rawan sekali terjadinya kecelakaan, namun sebelum relokasi perlu diadakan konsultasi publik terlebih dahulu apakah warga setuju atau tidak untuk direlokasi,” ujarnya.
Lanjut Camat Teluk Bayur, Endang Iriani juga mengharapkan agar pengurus Kampung Tumbit Melayu beserta jajarannya dapat melihat kebutuhan dan potensi yang ada di kampung tersebut. Hal itu guna menyusun Rencana Kerja yang terarah pada pembangunan atau kegiatan yang bermanfaat secara langsung terhadap masyarakat. Ia juga mengingatkan pentingnya transparansi dalam melaksanakan kegiatan antara pengurus Kampung Tumbit Melayu dan lembaga-lembaga yang ada di kampung tersebut dapat bersinergi.
Sementara itu, dalam Musyawarah Kampung ini diusulkan program yang bersifat prioritas, yaitu penunjang ekonomi dimasa Covid-19 dan juga program pariwisata untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Kemudian, disepakati juga program guna mendukung kelancaran para petani di kampung seperti penigkatan jalan usaha tani.
“Selama ini kendalanya adalah fasilitas jalan tani yang kurang baik dan rusak sehingga perlu diadakan program pembenahan jalan yang nantinya akan kami koordinasikan ke Dinas PUPR Kabupaten Berau. Dengan adanya pembenahan jalan bisa dipastikan distribusi hasil pertanian akan semakin lancar,” tutup Asri selaku Pendamping Desa di Tumbit Melayu.
Adapun kesepakatan mengenai program-program yang diusulkan tersebut akan diketok dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK) pada waktu berikutnya. Dalam musyawarah ini, dihadiri juga oleh pengurus dan masyarakat Kampung Tumbit Melayu serta beberapa Tokoh Kampung. (Chr).